Mendedahkan Keburukan Seseorang Secara Terang-Terangan
Allah SWT berfirman dalam Surah An Nisa' ayat 148:
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia tidak menyukai hambaNya yang melontarkan ucapan-ucapan buruk kepada sesiapapun. Ucapan buruk itu dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara anggota masyarakat dan jika berlarutan dapat menjerumus kepada pengingkaran hak dan pertumpahan darah. Ucapan buruk itu dapat pula mempengaruhi orang-orang yang mendengarnya untuk meniru perbuatan itu, terutama bila perbuatan itu dilakukan oleh pemimpin-pemimpin.
Jadi Allah tidak menyukai sesuatu itu bererti Allah tidak meredhainya dan tidak memberinya pahala.
Dalam hal ini dikecualikan orang yang dianiaya. Jika seseorang dianiaya, dia diperbolehkan mengadukan orang yang menganiayanya kepada hakim atau kepada orang lain yang dapat memberi pertolongan dalam menghilangkan kezaliman. Jika seseorang dianiaya lalu ia menyampaikan pengaduan, tentu saja pengaduan itu dengan menyebutkan keburukan-keburukan orang yang menganiayanya. Maka dalam hal ini ada dua kemungkinan iaitu,
Pertama: orang yang teraniaya melontarkan ucapan-ucapan buruk terhadap seseorang yang menganiayanya. Hal ini dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian antara kedua belah pihak.
Kedua: bila orang yang dianiaya itu diam saja, maka kezaliman akan tambah memuncak dan keadilan akan lenyap. Kerana itu Allah mengizinkan dalam ayat ini bagi orang-orang yang teraniaya melontarkan ucapan-ucapan dan tuduhan tentang keburukan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang yang menganiaya walaupun akan mengakibatkan kebencian, kerana membiarkan penganiayaan adalah lebih buruk akibatnya, sesuai dengan kaedah: ارتكاب أخف الضررين Ertinya: "Memilih yang lebih ringan mudaratnya di antara dua kemudaratan".
Maka wajiblah orang yang dianiaya menyampaikan pengaduannya kepada hakim atau lainnya. Seseorang yang zalim jika tidak diambil tindakan yang tegas terhadapnya akan bertambah luaslah kezalimannya. Tetapi jika tidak ada maksud untuk menghilangkan kezaliman, maka seseorang dilarang keras melontarkan ucapan-ucapan yang buruk. Diperingatkan dalam ayat ini bahawa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui setiap ucapan yang dikeluarkan oleh orang yang zalim dan orang yang dianiaya, terutama jika mereka melampaui batas sampai melontarkan pengaduan yang dusta atau bersifat menghasut dan mengadu domba.
No comments:
Post a Comment